Google Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 01 Desember 2014

Sonya.............besuk minggu keponakan Tante..........namanya.........Anita akan tinggal disini sekamar dengan kamu, dia mau cari kerja di Jakarta........." kata Mama Anton sambil melihat acara televisi malam itu.
"Ya Tante.........nggak apa..........lagian tempat tidurnya khan luas banget........biar Anita satu kamar dengan saya saja..............." kata Bibi Sonya.
Anton cuma diam saja tetapi matanya memandang tajam mata Bibinya yang sedang berbicara dengan Mamanya.Bibinya cuma senyum-senyum saja ketika matanya bertemu dengan mata Anton, menjadikan Anton terlihat sangat tidak puas dengan apa yang sudah di ucapkkannya barusan.
"Ih........Bibi benar-benar sudah tak mau melakukan hubungan intimlagi...........gimana kita bisa melakukannya kalau ada Bibi Anita..............bisa-bisa dia laporan sama Mama.............." bisik Anton dalam hati.
Karena sudah sangat kantuk Anton segera bangkit dan mulai berjalan menuju ke kamar, tak lama kemudian Bibi Sonya mulai masuk ke dalam kamar sambil mengunci pintu. Dia mulai berjalan mendekati Anton yang tiduran di atas kasur sambil baca buku, ketika mulai melihat bibinya berjalan menuju meja rias dia langsung protes.
"Bibi....................bibi, kayaknya bibi sudah bosan ya atas hubungan kita................nggak ngomong gimana kek................eh malah menyetujui Bibi Anita tinggal sekamar lagi........" kata Anton sedikit sewot.
"Anton sayang................lalu Bibi kamu suruh bilang tidak gitu..............kamu nggak mikir Ton...........Mama kamu bisa curiga tentang hubungan kita pasti.............jelas-jelas kamar gue luas banget dan tempat tidurnya juga luas terus aku alasan apa ?!................nggak usah kawatir sayang......Bibi punya ide.....dan kamu pasti suka banget........tapi tunggu sampai Bibi kamu itu datang ke mari......." kata Bibi Sonya sambil mulai menjatuhkan pantatnya di perut Anton.
Kaki kanan kirinya di tekuk di sebelah tubuh Anton yang tiduran di atas kasur, dengan mata terus menatap dan kepala mulai di dekatkan ke arah wajah Anton, Bibi Sonya dengan tersenyum penuh gairah mulai melumatkan bibirnya yang sensual di bibir Anton. mereka berdua mulai menikmati lumatan sambil kedua mata mereka terus saling memandang dengan hangat cinta dan kasih sayang.

Lama-lama darah mereka berdua mulai menghangat karena semprotan darah dari jantung mereka semakin cepat, nafas mereka berdua semakin menghangat dan mulai panas. Tanpa sadar jari jemari kedua tangan mereka saling melepaskan kain-kain yang menutup badan pasangannya, nafsu mereka mulai memuncak karena remasan-remasan jari jemari mereka berdua mulai nakal menyentuh bagian-bagian yang sangat sensitif.

"Ough................ah.............ah..........ough.............Ton....................ah..................ah...........ah.......Ton......" bisik dan rintih Bibi Sonya.

Anton tambah semangat mengelitik klitoris bibinya dengan ujung lidahnya sambil jari telunjuknya di gerak-gerakkan di dalam dinding lobang vagina bibinya itu, membuat bibinya semakin mendesah dan mengerang, suaranya terdengar parau karena nafasnya terdengar sangat memburu.

"Ough........................ah....................ah.............enak baget sayang,.......................oh..............ah.....ah....Ton,..............enak banget............." bisik dan erang Bibi Sonya terus menerus.

Bibi Sonya mulai bangun segera kedua jari jemarinya memegang wajah Anton dengan tatapan nanar penuh gairah dan mulai melumatkan bibirnya yang mulai dingin menggigil menahan nikmat yang luar biasa.

"Sayang.................bener-bener enak bangeeeeeeeeeeeeeeeeet................Bibi Sonya sangat cinta dan sayang sama kamu Ton....................bener-bener enak bangeeeeeeeeeeeeeeeeet........" bisik Bibi Sonya dan mulai melumat habis bibir Anton serasa tak mau melepasnya.

Bibi Sonya menidurkan tubuh Anton, kedua jari jemarinya mulai meremas-remaskontol sambil tersenyum puas melihat wajah Anton, kepalanya menunduk dan mulai mengelitik ujung kontol dengan ujung lidahnya, lalu langsung mengulumnya dengan penuh nafsu membikin Anton meringis menahan nikmat sambil jari jemari tangan kanannya membelai-belai rambut bibinya dengan sayang.

"Ehm................enak banget bibi....................ough......................enak bangeeeeeeeeeeet bi.........ough.....ough......................" kata Anton sambil mengerang menahan nikmat.

"Sayang minggu ini kita tak usah dulu ya.................bibi baru masa subur.........bisa-bisa nanti bunting.........sabar ya sayang................begini saja ya................" bisik Bibi Sonya di telinga Anton.

Kepala Bibi Sonya mulai terlihat naik turun mengulum kontol Anton dengan lahapnya membuat Anton mulai mengelinjang kesana kemari menahan nikmat yang luar biasa dan akhirnya.

Crooooooooooooot.  crooooooooooooooooot crooooooooooooooooot croooooooooooooooot croooooooooot Anton mengerang menahan nikmat, bibinya mulai mengulum kontolnya yang mulai lonyo, benar-benar Anton menikmati enjakulasi yang sangat menyenangkan hati dan batinnya.

Minggu itu benar juga, kira-kira jam 13.30 wib ada cewek turun dari taksi dan segera masuk ke dalam rumah Anton.

"Permisi................Tante........................permisi................." kata Anita sambil masuk ke dalam rumah.

"Oh Anita................masuk-masuk sini sayang...........................Sonya...............Sonya...........ini adik tante sudah datang....................." kata Mama Anton, Papa Anton juga ikut menyambutnya.

Sonya terlihat berlari menuju ke ruang tamu sambil tergopoh-gopoh dan langsung ikut menyalami Anita, Bibi Sonya tanpa berkedip memperhatikan wajah dan bentuk tubuh Anita.

"Ehm.........ternyata Anita cantik banget...............bentuk tubuhnya lebih sintal dari pada bentuk tubuhku........dia cuma kalah tinggi aja dengan tubuhku...............aku yakin anak ingusan itu tertarik sama Bibinya ini..............tapi dia pasti takut sama aku..............." bisik Bibi Sonya dalam hatinya.

"Sonya.........kok ngalamun...........bantu dan ajak Anita ke kamarnya...............ajak ngobrol sana biar kerasan disini.............." kata Mama dan Papa Anton bergantian.

Bibi Sonya tersenyum ke arah Anita dan mengajaknya masuk sambil membantu membawakan tas koper Anita yang sangat besar. Mereka berdua terlihat masuk ke dalam kamar dan mulai menutupnya kembali, Anton mulai memarkirkan kendaraannya di dalam garasi dan segera masuk ke dalam rumah, dia langsung berjalan masuk dalam kamarnya.
Cerita

"Eh..........Sonya........Anton mana................sudah kelas berapa dia..........pasti sudah besar ya.............." kata Bibi Anita.

"Lha itu dia baru masuk kamar....................maksud kamu anak ingusan itu..............baru SMA kelas 2 sekarang ini..............." kata Bibi Sonya

Bibi Anita memalingkan wajahnya menuju pintu kamar, agak lama dia tak bisa mengucap hanya memandangi dengan seksama lelaki yang masuk ke dalam kamar.

"Ya ampun Anton.......................kamu sekarang sudah besar.............gagah..............ganteng banget................bener-bener ganteng banget............." kata Bibi Anita sambil wajahnya terlihat kagum.

Anton cuma tersenyum manis sama bibinya itu tak berkomentar sedikitpun sambil menganggukkan kepalanya dan mulai berjalan menuju meja belajarnya karena dari belakang Bibi Anita, Bibi Sonya matanya menatap tajam ke wajah Anton.

"Ehm.............anak ingusan itu ternyata benar-benar mencintai aku...............dia belum tahu rencanaku........biar penasaran........aku pernah lihat video porno..........satu laki-laki melayani cewek dua ternyata mengasikkan...........aku ingin tahu.........anak ingusan itu kuat nggak melayani dua bibinya sekaligus tiap malam..............." bisik Bibi Sonya dalam hatinya.

Anton segera buka sms di telpon gengamnya ketika telponnya itu bergetar, dia mulai membacanya dengan mimik serius.

"Ton.....mau nggak mlonco anggota baru di kamar kita malam ini.................mumpung bibi kamu itu baru datang hari ini................" tulis sms Bibi Sonya lewat BB nya pada Anton.

"Ok.................siap Bibi Sonya yang cantik banget................" balas Anton, tak lama dia sudah dapat balasan lagi.

"Nanti malam aku nggak masuk kamar sampai malam banget...........habis makan malam pasti Bibi Anita pasti masuk ke dalam kamar..............nanti sebelum makan malam aku taruh novel yang kemarin itu di atas meja belajar aku, pasti dia membacanya.................kamu masuk kamar..........dan lakukan seperti kamu melakukannya sama aku..........itu bener-bener trik yang jitu banget Ton..........pasti tak berkutik........" kata Bibi Sonya lewat BB nya.

Malam itu kejadiannya seperti yang mereka berdua sudah prediksi, setelah makan malam Bibi Anita langsung masuk kamar, sebentar kemudian Anton membuntutinya dan langsung ikut membaca novel di belakang tubuh Bibi Anita dan dengan sengaja menyentuhkan tubuhnya membuat bibinya terkejut. Bibinya belum sempat membalikkan wajah Anton sudah berbisik.

"Bibi...............yang dibaca apaan..........cerita porno ya..............awas aku bilangin Mama dan Papa kalau nggak ngaku............." bisik Anton di telinga bibinya.

"Jangan................jangan Ton..............sumpah.............bukan novelku itu..........................please jangan bilang ya.............." bisik Bibi Anita ketakutan.

"Ok..........tapi bibi janji...............mau melakukan yang aku perintahkan............................." bisik Anton lagi masih di belakang tubuh bibinya.

"Ok deh Ton..............bibi janji asal kamu tak cerita sama Mama dan Papa kamu.........................." kata Bibi Anita dengan kedua jari jemari tangan kanan di angkat ke atas tanda setuju.

Anton mulai duduk di atas tempat tidur dan mulai membuka kancing celananya, kontolnya yang besar mulai kelihatan. Bibi Anita melihat ke arah Anton dan langsung memalingkan wajah dan menutup dengan kedua tangannya.

"Ih Anton apaan itu.............nggak boleh masak telanjang di depan aku seperti itu..............tutup saja Ton......., Anton kontolnya besar banget....................ehm anak ini benar-benar kontolnya gede..........." bisik Bibi Anita dalam hatinya.

"Ayo cepat bi...........kalau nggak mau aku berteriak biar mereka semua yang di luar lari kesini dan bilang kalau bibi mau pelecehan terhadap aku............." kata Anton memaksa bibinya.

"Ya..........ya Ton.............tapi hanya meremas-remas saja ya................" kata Bibi Anita ketakutan menuju ke arah tubuh Anton.

Dengan sedikit gemetar jari jemarinya mulai meremas-remas kontol Anton yang besar, sambil wajahnya di palingkan ke samping karena malu.

"Ehm...........kontol Anton besar banget ternyata.........padahal dia baru kelas 2 SMA.............bikin aku agak sesak nafas juga melihatnya..........." bisik Bibi Anita dalam hatinya.

Anton mulai menyentuhkan jari jemarinya ke dada dan mulai meneroboskan jari jemarinya ke dalam bh bibinya itu.

"Ah................ah..............jangan Ton....................ah...............ah. jangan ah Ton......................" rintih Bibi Anita sambil kedua tangannya menyingkirkan tangan Anton.

Tapi apa daya ternyata Anton lebih kuat dan beberapa saat kemudian tak terdengar suara apapun juga, tahu-tahu Anton dan bibinya itu sudah telanjang bulat diatas tempat tidur. Mereka berdua mulai berburu dengan nafas yang panas dan gelora nafsu yang terus memburu menyebabkan Bibi Anita mulai ikut menikmatinya dan.......

"Ton.............jangan...........aku takut........................aku takut hamil Ton.................jangan ah Ton..........aku nggak mau.............." bisik Bibi Anita sambil berusaha melepaskan tindihan tubuh Anton.

"Nggak bakalan hamil Bi............nanti aku cabut saja....................aku sudah nggak tahan Bi................." bisik Anton di telingga Bibinya.

Mulai tak terdengar lagi suara dan hanya terdengar nafas yang saling memburu dan sesekali rintihan menahan nikmat.

"Ough.................sakit Ton..................jangan kenceng-kenceng..........sakit banget ough............ach........ach...sakit Ton.................sakit Ton................" bisik Bibi Anita sambil menahan sakit.

Beberapa saat kemudian sudah tak terdengar lagi suara Bibi Anita dan mulai lagi hanya terdengar nafas-nafas yang saling memburu, dan mulai terdengar rintihan-rintihan yang membuat orang menahan nafas karena serasa ikut menikmati kenikmatannya.

"Ough....................ach................ough..................ach........................ach..............ough..............ach.........." rintih mereka berdua.

Karena sudah larut Bibi Sonya segera masuk ke dalam kamar dan segera menutup dan menguncinya, dia mulai berjalan menuju tempat tidurnya dan memperhatikan Anton masih menikmati keperawanan Bibi Anita dan Bibi Sonya pura-pura kaget.

"Aduh..............Anton...........kamu apakan Bibi kamu..........ya ampun..........kamu berdua melakukan hubungan intim ya.............." kata Bibi Sonya.

Mereka berdua kaget langsung mencari pakaian masing-masing...........Bibi Anita ketakutan sambil memakai kaos dan rok bawahannya.

"Bibi Sonya..........bukan aku yang memintanya.....................tapi Bibi Anita yang memintannya.............." kata Anton bohong.

Bibi Anita terlihat tak bisa berkata-kata hanya menundukkan kepalanya saja sambil ketakutan dan hanya bisa menangis dan menangis saja.

"Ok aku tak bakal cerita sama siapa-siapa dan tak bakal sampai membocorkan rahasia ini tapi dengan syarat........kamu juga mau melayani aku Ton.............setuju semua, kalau setuju mari tangan kita berjabat tangan semua........." kata Bibi Sonya.

Bibi Anita menganggukkan kepala setuju begitu pula Anto dan mereka berjabat tangan dan mulai Bibi Sonya mulai berbicara lagi.

"Mulai sekarang kita sepakat tidak saling membocorkan rahasia yang kita lakukan di dalam kamar ini........" kata Bibi Sonya.

Bibi Sonya mulai tersenyum menyebabkan Bibi Anita mulai tersenyum dan Anton mulai tersenyum dan mereka bertiga mulai saling tersenyum. Anton tubuhnya terjatuh ke atas kasur karena di dorong tangan Bibi Sonya dan Bibi Anita bersamaan dan jari jemari dua bibinya mulai melepas celananya langsung dengan bergantian mengelitik kontol Anton yang besar dengan ujung lidah keduannya.

Ehm bener-bener Anton sangat menikmatinya, bagai raja saja, di manja dengan gelitikan lidah kedua bibinya itu. Mereka berdua mulai mengulum kontol Anton secara bergantian, jari jemari Anton sesekali meremas-remas rambut kedua bibinya yang panjang sambil mengerang menahan nikmat. Dengan gerakan yang lembut jari jemari Bibi sonya membawa tubuh Bibi Anita ke atas tubuh Anton dan mulai jari jemari tangan kanannya memegang kontol Anton untuk membantu memasukkan ke liang vagina Bibi Anita yang masih kecil.

"Ough ach........................ach.............ach.................uh..................oh................ach.............." rintih Bibi Anita sambil mengelinjang menahan sedikit sakit.

Bibi Sonya menuntunnya dengan sayang dan mulai mengulum payudara Bibi Anita, Anton mulai mengerakkan pinggulnya dengan pelan-pelan membuat tubuh Bibi Anita bergoyang-goyang mengikuti gerakannya, jari jemari Bibi Sonya mulai meremas-remas klitoris Bibi Anita masih sambil mengulum puting payudaranya menyebabkan Bibi Anita mulai mendesah dengan nafas tersenggal-sengal menahan nikmat.

"Ough.................oh....................ach....................ach................oh....................ach.............oh........." rintih Bibi Anita menahan nikmat.

Bibi Anita tanpa sadar mengikuti goyangan pinggul Anton sambil mengerang-ngerang, jari jemari tangan kanan Bibi Sonya semakin mengelitik klitorisnya sambil masing mengulum puting payudaranya membuat Bibi Anita serasa melayang.

"Ough....................ach..................ach..........Bibi Anita liang vaginanya berdenyut-denyut dengan kuat ough...........ough.............enak banget....................ach..............ach..........bergetar-getar dengan hebat liang vaginanya..................ough..................ough.....................enak banget............." bisik Anton dalam hati.

Bibi Anita mulai turun dari atas tubuh Anton dan mulai tiduran di sebelah Anton dengan puas, gantian Bibi Sonya mulai megangkang diatas tubuh Anton dengan menekuk kaki di kanan kiri tubuh Anton memegang kontol dan langsung mengarahkan pantatnya bergerak untuk memasukkan kontol Anton ke dalam lobang vaginannya. Anton mulai mengoyangkan pinggulnya, Jari jemari tangan kanan Bibi Sonya tak lupa masih meremas-remas vagina Bibi Anita yang masih sesekali mengeluarkan cairan dari dalamnya, bibirnya mulai di jatuhkan ke bibir Bibi Anita sambil tubuhnya di atas Anton bergoyang-goyang mengikuti hentakkan pinggul Anton yang tak pernah berhenti bergerak.

Bibi Sonya mulai merintih dan mengerang menahan nikmat, Bibi Anita mulai ikut mengelitik puting payudara Bibi Sonya sambil sesekali mengulumnya sambil jari jemari tangan kanannya tak lupa terus menerus meremas-remas klitorisnya membikin Bibi Sonya merasakan kenikmatan yang sangat.

"Ough....................ah..............oh.......................ach.................................oh.................oh..............ach....." rintih Bibi Sonya menahan nikmat.

"Ehm...........ough...............ough...........Bibi Sonya orgasme................oh nikmatnya denyutan dalam lobang vaginanya...............ehm...............nikmat banget................ough....................nikmat banget        " batin Anton dalam hatinya.

Ketika Bibi Sonya turun dari tubuh Anton, dia dengan lembut mengapai tubuh Bibi Anita untuk menungging di atas kasur, Anton segera turun dari atas kasur dan berdiri di pinggir tempat tidur dan segera mengarahkan kontolnya di antara pantat Bibi Anita, Kontol segera masuk dalam liang vagina Bibi Anita dan segera Anton menghantamkan kontolnya maju mundur menyebabkan Bibi Anita langsung mengerang-erang dan merintih.

"Ough....................acg...........................ach...............ough................oh................egh.....................egh......" erang dan rintih Bibi Anita.

Beberapa saat kemudian perut Bibi Anita bergerak naik turun dengan cepat, kedua payudaranya bergetar hebat dan pantatnya menghentak-hentak sendiri, membuat Anton berhenti menghentak dan hanya menekan semakin dalam kontolnya ke dalamliang vagina Bibi Anita.

"Ough.....................oh.................enak banget getaran-getaran dalam liang vagina Bibi Anita ough...............ough................oug.................aku copot saja nggak tahan aku..............oh..............croooooooot crooooooooooooooot croooooooooot croooooooot........ough.....ough.............ach.............." rintih dan bisik Anton dalam hatinya.

Kedua bibi Anton mulai mengulum dan mengelitik kontol Anton yang sudah loyo sambil tersenyum dengan puas, Anton serasa menjadi raja yang sangat berkuasa di kerajaan antah berantah.