Google Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 25 Februari 2014

Ngentot dengan Bibi


Jam beker dimeja kamarku berdering pada jam 09.00
pagi, memang aku mensetting pada jam itu, karena
tadi sampai terdengar adzan subuh aku masih belum
bisa memejamkan mata untuk tidur. Aku
menggeliatkan tubuhku terdengar kerotokan pada
pinggangku, dengan malas aku bangkit dari tempat tidur… ups.. aku lupa kalo aku tadi tidur dengan tubuh
telanjang bulat… kulihat tubuhku dari pantulan
cermin besar.. mmm… dalam usia hampir kepala 4,
kulihat tubuhku masih bagus dilihat… buah dadaku
yang berukuran bra 36 B masih cukup kenyal,
pinggangku masih ramping tak berlemak, pinggul dan pantatku kata mas Seno, almarhum suamiku
adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat
seksi dan serasi dengan sepasang kakiku yang
panjang… wajahku…? kata mas Seno lagi, katanya
wajahku lebih pantas dibilang seksi daripada cantik…
entahlah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan….Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi
gairah birahiku meletup dengan tiba-tiba… di depan
cermin besar itu aku meremasi buah dada montokku
sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun…
sudah 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita
karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe
tubuhku benar-benar loyo. Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan
masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah
keramaian jalan tol, saking ngga ketahan… Semalam,
dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep
koleksi almarhum mas Seno… aku melampiaskan
hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang…Maka betapa
jengkelku, sekarang belum setengah jam mataku
terbuka, gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku
melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur
tubuhku dengan shower air dingin… agak menggigil
juga tubuhku…. Aku memang wanita berlibido tinggi. Sejak ABG aku sudah kenal masturbasi… menjelang
lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut
menjadi doyan disetubuhi… Masa kuliahku adalah
masa euphoria sex, karena aku kuliah di Bandung
sementara orang tuaku di Jakarta… pada awal masa
kuliahku, aku pantas dijuluki Pemburu Seks… beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda,
dengan sebab yg hampir sama… yang aku ingat, sore
pulang kuliah diantar teman kuliahku, aku lupa
namanya… pokoknya keturunan Arab… aku lupa
bagaimana awal mulanya, aku bisa nyepong
kemaluan Arab ganteng itu di dalam kamarku dalam keadaan pintu ngga terkunci dan Ipah pembantu ibu
kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku utk
menaruh pakaianku yg habis diseterikanya… aku
tengah terkagum-kagum dengan volume batang
kemaluan Arab ganteng yang lebih besar dari
lenganku dan minta ampun panjangnya. Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari
rumah kost itu. Tapi buatku ga ada masalah karena
malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan
sementara di rumah kontrakannya… tentu saja
gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab
ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan si
Arab ganteng yang berantakan… Kejadian yg lain
pernah juga tengah malam, lagi seru-serunya ML
sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak
petugas ronda yg rupanya sudah lama
memperhatikan kebiasaanku masukin cowok malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil
kabur… sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari
kost baru lagi… Satu lagi yang ga bakal aku lupa,
affairku dengan bapak kost, biar sudah tua tapi
ganteng dan handsome.. dan yang membuatku
bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun kesiangan esoknya…
sayang aku menikmati kencan ranjang dengan
bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah
sama istrinya… abis siang bolong bapak itu ngajakin
naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan mampu
menolak, kalo tetekku sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme…
eeh…pintu di ketok-ketok dari luar dan terdengar
suara ibu kost memanggil namaku… mendengar itu
bapak kost yg sedang memainkan batang
kemaluannya di liang sanggamaku, jadi gugup dan
efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… pejunya berhamburan di atas perutku
banyak sekali…. bisa ditebak endingnya… aku harus
angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…
Nasihat sahabat-sahabatku, banyak merubah
perilaku seksualku yang liar… Dengan susah payah
aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas dan aku mengumbarnya… awalnya
mana sanggup aku menahan seminggu tanpa
aktivitas seksual… bakal uring-uringan dan kepala
terasa pecah… Sampai akhirnya aku ketemu dengan
mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… ngga
hanya sosoknya yang jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak
kasar, mampu membuatku mengerang-erang
histeris… Aku ga nyesel, harus married dengan mas
Seno karena keburu hamil. Buktinya aku berhasil
menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh
Astari buah cintaku dengan mas Seno. Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai
akhirnya 5 tahun yg lalu, kecelakaan mobil di jalan tol
merenggut mas Seno dari kami berdua… Selama 5
tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku
mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang
sedang menanjak pesat dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku
hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda,
itupun juga hanya having fun semata, penyegaran
suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan
seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas
masturbasi cukup memuaskanku… Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan
keluar kamar…
” Heee… Ron kamu disini..? kok ga sekolah..?”
Kudapati Ronie di belakang komputer Astari. Ronie
adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini
akrab dengan anak gadisku itu. Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga
yang cukup baik dan mapan.
” Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak
pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi
Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit..
kali aja butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan
Ronie, penderitaanku agak berkurang…
” Ron, kamu bisa mijit ga..? tolongin pijitin tante
dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Ronie
tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab
sekali, bahkan buatku Ronie kaya anakku sendiri. Ronie duduk menghadap punggungku pijatan demi
pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan
lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan
lelaki yang tengah membangkitkan birahi
perempuan… aku mulai mendesah resah… percikan
api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun…. sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin
melorot, terdesak tangan Ronie yang kini memijit
daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk
memijit lebih turun…. uuuhh… dadaku terasa sesak..
akibat tete’ku yang semakin mengencang…. aku
ingin ada yang meremasinya… Sssshhh.. ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan
Ronie, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan
tangan kananku memegang tangan kanannya
kutarik kedepan melingkari tubuhku dan
kutangkupkan di buah dadaku…
” Eehh… tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku
” Ron… tolong remasi tete’ tante…” desisku
resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah
dadaku yg tengah mengencang…. Benar-benar hilang
sosok Ronie yg sehari-hari adalah pacar Astari
anakku.. yang ada dibenakku saat itu Ronie adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai
meremasi kemontokan buah dadaku…
” Yaaaaahh.. hhh…hhh… enaaaak Ronn.. ulangi lagi
sayaaang.. oooohhh….” tubuhku menggeliat resah…
kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku
yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Ronie tak menolak dan melakukan permintaanku
untuk menciumi tengkukku..
” Ciumi leher tante… hhhmmm..sssshhh.. yaaahh..
kecupin sayaaang.. aaaaccchh… sssshhh..” bisikan
dan desah mesraku menuntun Ronie melakukan apa
yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh
bawahku karena tali pinggangnya masih terikat.
Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah
ganteng Ronie yang matanya terbelalak liar menatap
nanar tubuh bagian depanku dengan mimik ngga
karuan. Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya…
anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku
yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang
menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya…
Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera
dapat mengatasi seranganku. Baju seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan…
ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu
tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku
semakin binal… Kudorong tubuh Ronie untuk rebah
disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan.. Mmm…
pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala bibir dan lidahku
menjelajahi permukaan kulit dadanya, bungkahan
dada jantannya kuremas dengan gemas.. Aksi bibir
dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya…
Sssshhh… celananya tampak menggembung besar..
entah ada apa dibaliknya..? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku
terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan
nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka…
kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari
batas celana dalamnya…. aku dengan tergopoh-
gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke
lutut Ronie… Ooooohhh my God..! teriakku dalam
hati… menyaksikan batang kemaluan Ronie yang
mengacung di antara pahanya… begitu macho, begitu
gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala
kemaluannya yang besar tampak mengkilat… Tanganku terasa gemetaran ketika hendak
menyentuh nya… Kembali tubuh Ronie menggerinjal
kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang
kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan
wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang
menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… mendadak tubuh
tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras…
dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal
beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu
merasakan semburan cairan hangat dengan
menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalo bukan peju lelaki…
tanganku refleks mengocok batang kemaluan Ronie
makin cepat sambil tanganku yang lain mengurut
lembut kantung pelirnya…
Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu
menyembur wajahku…. sesekali kusambut dengan lidahku… mmmm… rasa khas itu kembali dikecap
oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa,
dengan bobolnya peju Ronie….Tapi beberapa saat
batang kemaluan yang masih dalam genggamanku,
kurasakan tak menyusut sedikitpun masih tetap
keras… tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Ronie yang menggelosoh di sofa… dengan
posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie,
di atas kemaluan Ronie… kutuntun batang kemaluan
perkasa yang masih belepotan peju itu kearah liang
sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi…
wooohh… ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya
dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang
sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar..
kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang
sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera
melahap mangsanya…. ” Iiiiihhh… bantu dorong sayang….
Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang
ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang
kemaluan Ronie menembus liang sanggamaku..
diiring rasa perih yang menggemaskan…
” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang..” kembali aku menuntun pejantan muda
ini untuk memulai persetubuhan…
” Aaaww… aahh… ooww.. pelahan duluuu
sayaaang… burung kamu gede banget… perih
tauuk..” aku ngedumel manja… ketika Ronie
mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi
aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku…
membuat aku semakin binal memainkan goyangan
pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas
menyerap pelajaran, bahkan mampu segera
mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…
entahlah atau karena besarnya batang kemaluan
Ronie yang menyungkal rapat liang sanggamaku,
sehingga seluruh syaraf dinding liang sanggamaku
rata dibesutnya… Luar biasa..! dalam waktu kurang
dari lima menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar
rasa nikmatnya orgasme yang kedua… dan…
hhwwwoooo…. aaaammmpppuuunnn..!!!! Rupanya
Ronie tak mampu menahan lebih lama bobolnya
tanggul pejunya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat
sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sepeler-pelernya ke liang sanggamaku…
diiringi erangan mirip suara binatang buas sekarat…
Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali
Ronie memohon maaf atas kejadian yang terjadi
siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang
meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal
kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak
pernah melihat Ronie datang ke rumah.
” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput
saudara sepupunya yang masih SD…” Jawab Astari
ketika aku menanyakan tentang Ronie yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian
itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama
Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian
itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang
masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku
tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi….
Hampir sebulan lamanya Ronie tak muncul ke rumah,
akupun maklum, Ronie sebagai remaja hijau, tentu
mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah
muncul rasa berdosaku kepada Ronie dan Astari
anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku
sering mengintip dari balik gordiyn jendela, saat
Astari turun dari boncengan Ronnie… kenapa hatiku
berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku
menggelegak…
Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Ronnie mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat
Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun
aku sdh berusaha menetralisirnya.. iiihhh tapi buat
aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah Ronnie
yg innocent… betapa tidak… terbayanglah ekspresi
wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu
sensual dimataku pada saat dia melepas semburan
spermanya… suara erangan dan nafas birahinya
seakan nempel ditelingaku… maka kekacauan inilah
yang mendorongku menerima tawaran Adrian
seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak
ketika ia mengajakku memasuki sebuah president
suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari
ketenangan membicarakan pekerjaan… walaupun
yang terjadi kemudian adalah rayuan-rayuan
mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal
pada leherku… desah resahku… remasan gemasku…
dan… lolosnya pakaian kami satu persatu…
payudaraku yang mengencang akibat remasan
tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya
pada clitorisku… batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk
mengulumnya… ooowww… nikmat hentakan
tubuhnya menekan tubuhku… sodokan
kejantanannya pada liang sanggamaku
mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali
berturut-turut… 2 jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Adrian atas
permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay…
beberapa kali aku berkencan ranjang dengan Adrian
lelaki tinggi besar berstyle dandy… kepuasan sex
kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia
memperlakukan perempuan di atas ranjang… tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama
Ronnie itu tak juga sirna…
Sampai pada suatu malam hujan turun dengan
deras… rupanya malam itu Ronnie sedang dirumah,
berbincang dengan Astari di ruang tamu… sedangkan
aku nonton TV diruang belakang… ” Ma, mas Ronnie mo pulang tuh…” terdengar
suara Astari dari belakangku…
” Eh… pulang..? hujannya gede banget, tunggu reda
aja.. jauh lagi rumah Ronnie..” jawabku spontan
sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang
depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…
” Ronn… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar
ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu
nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama
bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai
orang tua yg khawatir kepada anaknya… Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak..
” Tapi Ronnie harus telpon rumah dulu tante…”
sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku yang
menelpon kerumah Ronnie memintakan ijin orang
tua Ronnie, yang ternyata menyambut baik…
Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek
di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi
kembali Aku melewati kencan ranjang dengan
Adrian…. tapi… entah kenapa kali ini… susah sekali
aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian
menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun.. Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah
bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin
ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila…
ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas…
tunggu apa lagi..??? mmmm… bisikan setan.. aku tak
mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya…
tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Ronniepun
masih belum tidur…
” Ronnie kamu belum tidur..?” tanyaku gagap…
kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?
” Tante juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg
menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku
berdesir ketika tahu mata Ronnie menatap dada
montokku yg memang tak mengenakan bra,
sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik
gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak
jelas, kembali aku kehilangan kontrol… dan entahlah
bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali….
bibirku sudah dalam lumatan bibir Ronnie… sergapan
nafsu birahiku tak dapat kuelakkan dan remasan
lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku… gelitikan lidah
nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku
menggeliat erotis disertai erangan manjaku… satu
demi satu pakaian beterbangan meninggalkan tubuh
kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui
tubuh pacar anakku itu… tapi aku sudah melupakan siapa Ronnie, yang aku tahu Ronnie adalah lelaki
muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww…
aku tak menyangka kali ini Ronnie lebih lihay dan
lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku
hampir tak percaya ketika Ronnie menyurukkan
wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…
” Ronnn…. sssshhh…. kamu piiiinteer sekarangg…
ooohh.. ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku
merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku,
membuat Ronnie tambah semangat… Ketika
permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman
menghadapi gairah lelaki… aku dibuat megap-megap
menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran
batang kemaluannya yang perkasa pada liang
sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku
mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa
suara guruh meredam suaraku…. luluh lantak
tubuhku dihajar aksi ganas Ronnie… tapi buatku
adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa..
yang mengantarku meraih dua kali kenikmatan
orgasme…. tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…
“Ronnie jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu
maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dg
nada dingin.
” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante
Arsanti..” jawab Ronnie agak gugup menyebut namaku..
” ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih
mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya
Ronnie menceritakan pengalaman setelah
pengalaman seksualnya yang pertama, Ronnie
banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru
yang ditontonnya…
“Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen
mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil
kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku
bergerak menindih tubuh atletis Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat…
kuajarkan permainan lembut… mmmm… anak pintar
ini dengan cepat menguasai permainan baru yg
kuajarkan… dengan telaten setiap inchi tubuhku
dirambahnya dengan remasan, gerayangan
tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif…
tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar
liar… rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan
desah gelisahku… diselingi jeritan gemas…
” Ayo sayaang…hh..hhh… Tante udah ga tahan…”
bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada
clitorisku…
” Aoooouuuhhh… Roooonnn….hhh…hhhh…”
suaraku terdengar bergetar memelas… mataku
meredup sayu menatap wajah imut Ronnie,
manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Ronnie,
namun kali ini Ronnie menekan pelan sekali,
sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama
sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari
pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan
kenikmatan yang luar biasa… “Enaaak Tante..?” bisiknya lembut sambil
tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah
tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih…
menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan
mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir
yang menggemaskan itu… ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami
memang luarbiasa, permainan semakin panas dan
semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa
kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh
tenaga perkasa Ronnie dengan garangnya… jeritan
dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi ronnie yang mengeros buas…
“Aaaahhhkkk…. Roonnnie ssaayaang….
aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat
banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara
memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai
masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku sehingga
terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku…
gillaaa.. susah untuk kuceritakan sensasi malam itu…
“Tante…hhh…hh.. Ronnie ampiir… sssshhh..” desis
ronnie dengan suara bergetar… matanya garang
menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini
” Ayoooo sayaanggg…. semburkan bareng Tante…
ooouuuuhhhh….!!” Ya ammppuuun… mengerikan
sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat
hentakan tubuh Ronnie menghajar liang sanggamaku
pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran
ranjang…. dan entah apa yang terjadi, karena pada
saat itu orgasmekupun meletus dahsyat…
Entah berapa lama suasana hening, hanya suara
nafas kami terengah-engah yg terdengar…. hujan di
luar rupanya sudah berhenti juga…. ” Tante… boleh Ronnie pulang sekarang, hujan
kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah
keheningan…
” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk
kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal
buat Tante aja yah..?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…
“Titit kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat
orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa
marah besar..” sambungku dengan nada serius…
Ronniepun mengangguk tegas. Kuantar Ronnie ke
garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat…. Gila… digarasi masih sempat
kulakukan oral sex… kutelan habis peju segar yg
menyembur di dalam mulutku…. Capek yang luar
biasa kurasakan setelahnya, badan rasanya lengket-
lengket dan bau gak jelas…(